18 September 2009

Budaya Masyarakat Indonesia


Kata budaya dapat diartikan budi atau akal manusia, yang juga merupakan kultur. Sifat manusia akan terbentuk dari akal dan budi yang dimiliki. Sejak manusia lahir dan hidup pada waktu yang telah dijalani selalu ada masa perubahan, dan perubahan waktu itupun mempengaruhi kehidupan manusia yang disebabkan terjadinya perubahan lingkungan atau alam. Namun kita tahu bahwa alam yang menjadi berubah itu pada dasarnya adalah dari sifat manusia, dimana kita setiap saat akan dan selalu mengolah, merubah, bahkan merusaknya, walau kita sendiri sangat menginginkan untuk menjaga dan melestarikannya. Banyak petani menjual lahan sawahnya karena kebutuhan, peladang berpindah yang selalu mencari tempat dimana mereka bertani atau berkebun, penebangan kayu (pada hutan tanaman atau alam) di daerah lahan kritis, semakin bertambahnya pertambangan (minyak bumi, gas, batubara, dll), peningkatan polusi udara, pencemaran DAS (daerah aliran sungai) dsb.

Indonesia sebelum merdeka atau kita kenal dengan sebutan “nusantara” yang artinya nusa (pulau) di antara dua benua, merupakan daerah yang banyak menarik perhatian bangsa bangsa, baik dari kerajaan2 yang ada di belahan nusantara dan orang orang bangsa asing seperti Belanda, Inggris dan Jepang karena alamnya yang sangat subur. Terlepas dari zaman perebutan kekuasaan baik dari antar kerajaan dan masa penjajahan bangsa asing, masyarakat kita mempunyai kehidupan yang sangat damai. Hidup sederhana, ramah tamah, sopan santun, saling menolong ini adalah sifat yang memang dipengaruhi oleh keadaan alam yang subur, alam yang masih murni, terjaga dari bentuk kerusakaan lingkungan. Sehingga peri kehidupan ikut terbawa ke suasana kedamaian.

Seiring perkembangan zaman antar waktu ke waktu manusia selalu mencari sumber kehidupan dalam setiap waktu dan tempat dimana mereka hidup. Mencukupi kebutuhan hidup adalah mutlak yang tak dapat dihindari oleh setiap manusia. Pertumbuhan ilmu, peradaban, ekonomi dan teknologi menjadi sebuah persaingan diantara kelompok maupun individu. Namun bagi mereka yang mengejar suatu kesuksesan dengan kekuatan teknologi dan ilmunya tak jarang akan lupa dan mengabaikan kondisi alam sekitar. Ini banyak terjadi di negeri kita sendiri. Sehingga alam yang sudah tidak ramah lagi akan mempengaruhi peradaban dan merubah suatu budaya. Jadi apakah bangsa kita ini murni mempunyai budaya yang diwariskan oleh para nenek moyang kita? Mari kita saling introspeksi, menyadari bahwa sebuah budaya terbentuk dan bergerak seiring dengan keadaan alam. Kapan masyarakat Indonesia punya budaya ramah lingkungan, melestarikan alam, menjaga dan pengelola alam dengan sebaik-baiknya? Bukankah budaya itu sebetulnya lahir dari diri manusia? Salam .... buat “alamku”, bangkitkan dan bentuklah jiwa kami menjadi bangsa Indonesia yang “damai” “sejahtera”.